Tertarik backpacking keliling Asia Tenggara? Atau hanya ingin tahu pengalaman para traveler blogger yang backpacking di Asia Tenggara? Saya kumpulkan kutipan pengalaman berharga dari para traveler blogger untuk kalian.
Para traveler blogger punya pengalaman unik dan solusi cerdas untuk masalah yang mereka hadapi saat traveling. Mulai dari urusan ransel, makan minum, hingga culture shock. Jadi banyak saran berharga yang bisa mereka share.
Bagi yang belum tahu:
Traveler Blogger adalah orang yang pergi ke banyak negara lalu menuliskan kisah mereka ke blog, selain untuk sharing pengalaman juga untuk dapat penghasilan. Karena dari penghasilan dari ngeblog itulah mereka bisa traveling.
Inilah 9 Saran dari Blogger yang Pengalaman Traveling di Asia Tenggara
1. Siapkan perut untuk wisata kuliner
Kalian pasti setuju bahwa Asia Tenggara adalah surganya kuliner. Jadi untuk kalian yang punya rencana backpacking keliling Asia Tenggara, siapkan perut dan dompet kalian untuk nyoba ribuan jenis makanan khas Asia Tenggara.
"Hal paling kusuka dari tinggal di Asia Tenggara selama 8 tahun adalah makan di food court. Nyoba kuliner berbeda tiap hari nambah dimensi baru pada keseluruhan pengalaman traveling.” -Vid, dari www.bruisedpassports.com.
“Untukku pribadi, pelajaran paling penting yang kudapat di Asia Tenggara adalah berkaitan dengan makanan, yaitu tak ada istilah sedikit pedas (little bit spicy).” -Ivana, dari nomadisbeautiful.com.
2. Jangan takut minum air
Banyak backpacker bule bilang “Jangan minum apapun yang bukan air botol”. Rupanya orang bule biasa minum air keran tanpa dimasak dulu. Padahal kita yang tinggal di Indonesia gak berani minum air keran seperti itu.
“Air keran tidak bagus.. tapi es batu dan air yang disajikan bagus kok. Lagipula tak ada yang minum air keran di sini, jadi tak akan diberikan padamu.” -Nina, dari whereintheworldisnina.com, yang sudah lama tinggal di Thailand.
“Aku tidak setuju, dan aku baik-baik saja.... Entah aku punya perut baja, atau karena minuman di sini (Asia Tenggara) memang aman diminum.” -Audrey, dari thatbackpacker.com.
3. Es adalah teman terbaik
Es loli, es serut, es kocok, apa pun jenisnya, adalah favorit backpacker bule. Kata backpacker dari Eropa dan Amerika, Asia Tenggara adalah tempat yang panas. Mereka sering beli es loli di minimarket untuk mendinginkan badan.
“Tidak mungkin kamu bisa enjoy sepenuhnya waktu keliling Asia Tenggara kalau tidak minum es kocok.” -Vicky, dari acoupletravelers.com.
“Dan aku tidak bisa membayangkan traveling ke Asia Tenggara tanpa coba minum lassi, smoothie, es kocok, dll. Itu terdengar menyedihkan.” -Jill, dari www.battered-suitcases.com.
4. AC minimarket pendingin setia
Selain untuk membeli es, rupaya traveler blogger juga suka sengaja datang ke minimarket untuk berdiri di depan AC demi mendinginkan badan mereka yang kepanasan akibat teriknya matahari Asia Tenggara.
“Aku pergi ke 7 Eleven setiap hari. Sebenarnya, aku ke sana beberapa kali sehari. Alasanku ke sana adalah AC dingin yang membuatku serasa ada di Siberia, meski hanya untuk beberapa saat...” -Audrey, dari thatbackpacker.com.
“711 adalah penyelamat... Itu adalah tempat yang aku datangi 'tuk berdiri di depan AC. Lol.. kadang aku hanya jalan-jalan di 711 sampai aku segar dan siap 'tuk menghadapi panas lagi.” -Nina, dari whereintheworldisnina.com.'
5. Tikus berkeliaran, jangan panik
Di Singapura yang super bersih, ada tikus tidak? Orang bule mungkin jarang melihat tikus berkeliaran di rumah atau jalanan di negara asal mereka. Tapi di banyak negara di Asia Tenggara, mereka sering lihat tikus berkeliaran.
"Tergantung. Kamu tidak akan melihat tikus seberat 10 kilo di hostel. Tapi kamu akan melihat tikus di pasar dan di jalan." -Natalia, dari alwaystrekking.com.
“Dan setelah aku lihat tikus tidur di pot bunga di jalan, aku baru paham bahwa tidak ada gunanya panik saat kamu melihat tikus berlarian di pasar atau tiba-tiba jalan di depanmu.” -Ivana, dari nomadisbeautiful.com.
6. Bawa kamera ke mana pun dan kapan pun
Waktu traveling tiba-tiba terjadi hal aneh, kocak, unik di depan mata, mau potret dan share di sosial media... ternyata kalian lupa bawa kamera. Sayang banget kan? Makanya, bawa kamera terus supaya gak ketinggalan momen.
“Setuju, bahkan aku kena batunya beberapa kali... Jadi aku tukar kamera full-frame DSLR dengan compact camera. Sekarang kamera ini selalu ada bersamaku.” -memographer.com.
“Aku di kedai makan di Chiang Mai waktu satu gajah masuk dan membasahi lantai dengan kencingnya. Seolah ada yang semprotkan air selang... Dan, aku tak bawa kamera...” -Daniel McBane, dari www.danielmcbane.com.
7. Bawa pasfoto ukuran foto passport untuk jaga-jaga
Banyak negara di Asia Tenggara tawarkan layanan visa on arrival untuk turis. Prosesnya semudah turun dari pesawat > isi formulir > tempel foto. Kalau tak bawa pasfoto cadangan? Bayar biaya tambahan 'tuk dapat visa.
“... Foto passport adalah sesuatu yang selalu aku bawa, terutama waktu aku di Tiongkok.” -Agness, dari etramping.com.
“... Pelajaran yang luar biasa, khususnya pelajaran tentang booking tiket bus lebih awal dan selalu bawa pasfoto ukuran foto passport.” -Bobbi Lee Hitchon, dari www.heelsandwheelsonline.com.
8. Tukar buku cetak dengan ebook. Mau?
Kebanyakan traveler blogger bule adalah pecinta buku alias orang yang hobi baca. Mereka suka bawa buku favorit ke mana pun mereka pergi. Walau berat di ransel, tapi masih banyak yang setia pada buku cetak (paperbacks).
“Aku masih cinta buku cetak (lebih jadul, lebih baik) walau temanku ngasih saran supaya aku beli Kindle. Sekarang aku tetap pilih buku cetak.... siapa tahu, mungkin nanti aku berubah pikiran.” -Micamyx, dari www.senyorita.net.
“.... tapi waktu backpacking keliling Eropa selama 3 bulan, aku putuskan membawa 30 buku cetak terlalu berlebihan. Lalu aku beli Kindle, isi dengan 1.800 buku, dan tak pernah menyesal.” -Aleah, dari solitarywanderer.com.
9. Bawa ransel ringan saja
Saran paling penting. Kalian mungkin merasa sudah tahu soal berat ransel yang mampu kalian bawa, dan cara praktis ngepak isi ransel. Cek lagi deh. Karena banyak loh backpacker yang nyesel gara-gara ‘salah’ bawa ransel.
“Dulu aku bawa ransel penuh, karena kupikir akan membutuhkan semua yang kubawa... Ternyata aku hanya pakai barang setengah dari isi ransel. Akhirnya sisa barang kubagikan di perjalanan.” -flipnomad.com.
“Kamu bisa tahu mana yang veteran berpengalaman dari ukuran tasnya. Suatu hari aku akan traveling 2 tahun hanya dengan baju yang kupakai dan sedikit barang di saku. Pasti keren.“ -OCDemon, dari 20literadventure.com.
Mengutip kalimat bijaksana dari seorang traveler bernama Sebastian: “Semakin sering aku traveling, semakin aku menyadari bahwa aku tidak butuh banyak barang untuk bahagia. Itulah efek berharga dari traveling.”
Jadi, apa kalian sudah siap untuk traveling keliling Asia Tenggara? Kalau sudah siap, lakukan. Terus share pengalaman jalan-jalan kalian ke blog, vlog, atau media sosial. Pasti seru banget.
0 comments:
Posting Komentar