Sastrawan Indonesia: Tere Liye


Nama asli: Darwis
Lahir: 21 Mei 1979, di Sumatera Selatan
Website: https://www.facebook.com/tereliyewriter


Karya Tere Liye:
Hafalan Shalat Delisa (novel, 2005)
- Kisah Sang Penandai (2005)
- Moga Bunda Disayang Allah (2006/2005)
- Kisah Sang Penandai (2007)
Bidadari-Bidadari Surga (novel, 2008)
- Burlian (2009)
- Rembulan Tenggelam Di Wajahmu (2009)
- Pukat (2010)
- Daun yang jatuh tak pernah membenci angin (2010)
- Sunset Bersama Rosie (2008/2011)
- Ayahku (Bukan) Pembohong (2011)
- Eliana (2011)
- Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah (2012)
- Berjuta Rasanya (2012)
- Negeri Para Bedebah (2012)
- Sepotong Hati yang Baru (2012)
- Negeri Di Ujung Tanduk (2013)
- Amelia (2013)
- Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta (2014)
- Bumi (2014/2016)
- Rindu (2014/2016)
- #AboutLove
- Tentang Kamu
- Matahari (2016)
- Bulan (2016)
- Hujan (novel, 2016)
- Pulang (2016)


Kutipan / quotes Tere Liye:
“Jangan pernah mau jadi kritikus buku, tapi tidak pernah menulis buku.”

 “Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus dimengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami pemahaman yang tulus.”

“Cinta itu jangan dipaksakan, jangan diburu-buru karena nanti kita yang akan merusak jalan ceritanya sendiri.”

“Dan kau tahu, hukum itu sejatinya adalah akal sehat, bukan debat kusir, bukan mulut pintar bicara.”

“Bukankah, banyak yang menunggu, menunggu dan terus menunggu seseorang. Yang sayangnya, hei, yang ditunggu bahkan sama sekali merasa tidak punya janji. "kau menungguku? sejak kapan?”

“Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya.”

“Masa lalu selamanya tidak akan pernah menang karena ia selalu ada di belakang....”

“Menghormati orang lain adalah karakter orang terhormat. Merendahkan orang lain adalah karakter orang rendah. Nah, silahkan tinggal pilih yang mana.” 



0 comments:

Posting Komentar