Oleh: Yazid R.
Passandre
Deskripsi:
Kepekaan Darwisy tumbuh dan terasah dari sifat wasis-nya. Ia
selalu ingin menyikapi segala sesuatu yang ia lihat dan ia dengar yang belum
benar-benar ia ketahui dengan cara bertanya. Itu membuka jalannya sendiri untuk
cepat menimba dan memupuk pengetahuan. Laksana oase yang menggeliat dan
menerabas lapisan-lapisan tanah kedap menjadi sungai di tengah kegersangan
pengetahuan bangsa inlanders yang gelap, semangat belajar Darwisy mengalir.
Tingkahnya kian sejuk, seumpama mata air zam-zam menyirami bentala yang hangus
tandus menahun.
***
Di serambi masjid, anak-anak sudah sedari tadi menunggu
kehadiah Walidah, mereka akan melanjutkan pelajaran keterampilan membuat mainan
dari kertas. Walidah memang memiliki banyak pengetahuan keterampilan yang
selalu ia ajarkan kepada anak-anak di kampungnya. Seperti niat Darwisy, Walidah
pun mempunyi impian untuk mengubah nasib sesama melalui cara berbagi
pengetahuan dan keterampilan yang ia miliki. Di serambi Masjid Gedhe yang luas
itu tak sedikit kegiatan anak-anak dan pemuda Kauman biasa berlangsung. Apalagi
memasuki bulan Ramadan nanti, serambi masjid itu pasti akan semakin ramai.
***
Sebuah papan nama terpampang di depan rumah, bertuliskan:
Sekolah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah. Suja hanya mampu mengumpulkan santri
beberapa saja, tak lebih dari sembilan orang termasuk dirinya yang pada hari
itu mulai sekolah. Namun, Suja kembali risau, sebab gurunya seolah hanya akan
mengajarkan mereka bernyanyi. Semua santri yang sedang belajar di sekolah itu
terlihat setengah hati, mereka belum pernah diajarkan hal-hal yang serupa itu.
Apalagi harus belajar bernyanyi lagu-lagu Belanda. Namun, Kiai Dahlan tak henti
memberikan semangat dan pandangan-pandangan menyegarkan.
***
Berhari-hari sudah Kiai Dahlan merenungkan apa yang
selanjutnya hendak ia lakukan setelah menerima saran dari seorang murid di
Sekolah Raja. Ia makin khawatir, apa yang telah ia lakukan kelak akan
menghilang dan sirna ditelan waktu. Maka, ia segera melaksanakan saran yang ia
terima itu, yakni mendirikan sebuah wadah perjuangan, sehingga betapa pun musim
datang silih berganti, tak akan menggerus jejak langkah peroebahan...
Edisi & cetakan:
![]() |
| Tonggak Sang Pencerah: Sebuah Novel tentang KHA. Dahlan Penerbit: Suara Muhammadiyah ISBN: 9789793708881 |


0 comments:
Posting Komentar